Biografi Mao Zedong
Palembang, 12 Agustus 2016
Repost : http://biografiteladan.blogspot.co.id/2011/06/biografi-mao-zedong.html
Mao Zedong adalah
tokoh garis keras yang berhasil membentuk Republik Rakyat Cina dan
menjadikannya negara komunis terbesar di Asia. Lahir di Shaoshan,
Provinsi Hunan Cina 26 Desember 1893 dan meninggal di Beijing 9
September 1976. Tahun 1911, Mao pindah ke ibukota Provinsi Changsa dan
ikut dalam revolusi 1911 menjatuhkan dinasti Qing. Mao kemudian
berkenalan dengan filsafat barat, dan banyak membaca jurnal progresif
yang didirikan pemimpin revolusioner Cina.
Tahun
1918, setelah lulus Sekolah Guru Hunan, ia berangkat ke Beijing,
bekerja di Perpustakaan Universitas Beijing, dan masuk dalam kelompok
studi yang membahas pemikiran Marxisme sehingga ia menjadi keranjingan
buku-buku karya Karl Marx. Mao banyak menerbitkan tulisan-tulisan yang mengkritik ajaran Confusianisme (Kong Hu Chu) dan menekankan pentingnya kekuatan fisik dan keteguhan mental dalam melawan tradisi dan tirani.
Mao
kemudian ikut membentuk Partai Komunis China tahun 1921 dan terpilih
menjadi direktur komisi petani di PKC dan Partai Kuomintang yang
didirikan Dr Sun Yat Sen.
Tahun 1927 Partai Kuomintang dan PKC pecah dan Chiang Kai Shek kemudian
menjadi pemimpin partai setelah Dr Sun Yat Sen meninggal. Ia melakukan
pembersihan besar-besaran terhadap kaum komunis Cina. Mao kemudian
memimpin pemberontakan melawan Chai Kai Shek namun gagal dan mundur ke
selatan di daerah pegunungan Jiangxi dan membangun wilayah yang disebut
Soviet Jiangxi. Mau kemudian membangun kekuatan militer komunis yang di
sebut tentara merah. Bersama Jenderal Zhu De, menyusun taktik perang
gerilya dalam menghadapi tentara KMT.
Pada
tahun 1945 setelah Jepang menyerah dalam PD II, pecah perang saudara
antara PKC dan KMT. PKC yang di dukung petani berhasil mengalahkan KMT
tahun 1949. Pada tanggal 1 Oktober 1949 Mao mendeklarasikan pembentukan
Republik Rakyat Cina di Lapangan Tiananment Beijing. Mao memimpin Cina
dengan mencontoh Uni Soviet sehingga Cina sangat bergantung pada Soviet.
Ia juga sangat protektif terhadap kekuasaanya sehingga siapapun yang
dicurigai akan merongrong kekuasaan akan segera disingkirkan dengan
berbagai cara. Mao kemudian menjadi diktaktor Cina yang tidak bisa di
kritik dan semua kebijakannya sangat sentralistik. Akibatnya munculah
revolusi sosial yang menimbulkan kerusuhan sosial besar-besaran pada
tahun 1966. Mao kemudian memobilisasi kaum muda dalam wadah Pengawal
Merah untuk menyerang lawan politiknya. Dia menjadikan dirinya figur
yang dikultuskan rakyat walaupun secara ekonomi Cina sangat terpuruk.
Mao
meninggal karena penyakit Parkinson tahun 1976. Dalam Kongres Nasonal
PKC Revolusi kebudayaann yang dicetuskan Mao di akhiri tahun 1976. Mao
dipuji karena kepemimpinannya melawan Jepang dan Pembentukan Negara RRC.
Namun ia dikritik karena menerapkan program yang disebutnya “Lompatan
Besar” dan “Revolusi Kebudayaan” yang dianggap menyengsarakan rakyat.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar