Palembang, 15 Januari 2017
Repost : http://devilova.xtgem.com/index/__xtblog_entry/9398617-senjata-infanteri-yang-digunakan-pada-perang-dunia-ii

Dapat diandalkan dan berguna
sebagai pengganti dari M1
Garand
dan Thompson Submachine Gun,
mereka masing-masing memiliki
satu kekurangan serius. Mereka
sangat sulit digunakan bagi tentara pendukung. M1
Garand larasnya panjang dan
sulit untuk bereaksi secara
cepat jika mendapat serangan
dadakan. Sedangkan Thompson,
walaupun sedikit lebih mudah bereaksi secara
cepat jika mendapat serangan
dadakan, tetapi masih terlalu berat
untuk ukurannya yang ringkas.
Untuk pembawa amunisi, tim
mortir, awak artileri, dan
pasukan garis depan, sangat
tidak efektif dalam menjaga mereka tetap aman ketika
mereka diserang.
Dibutuhkan
senjata yang mudah disimpan
dan mudah di akses untuk para
prajurit, Angkatan Darat AS
mengadopsi M1 Carbine untuk dijadikan sebagai senjata
prajuritnya.
Bukan senjata api
yang paling kuat dalam perang,
tapi ringan, kecil, akurat, dan
jika berada di tangan yang
tepat, senjata ini mematikan dan menjadi senjata yang lebih kuat.
Para prajurit AS juga menghargai
M1 Carbine untuk kemudahan
dalam penggunaan, dan sering
menggunakannya dalam pertempuran
bersenjata dengan versi popor lipat.
Pemerintah AS terakhir
memproduksi enam juta
M1 Carbine pada masa PD 2, melebihi
pembuatan senjata api AS
lainnya.
Variasi dari M1 Carbine masih
diproduksi dan digunakan sampai sekarang oleh militer dan warga
sipil.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar