Repost : http://www.biografiku.com/2013/08/biografi-terence-tao-manusia-dengan-iq.html
Di dunia ini hanya sekitar 0,5 persen dari keseluruhan manusia yang berada di muka bumi ini yang memiliki IQ diatas 140 yang dianggap sebagai orang dengan kategori jenius, dari 0,5 persen tersebut salah satunya adalah Terence Tao, sebagai Manusia dengan IQ tertinggi di dunia saat ini dan juga termasuk salah satu manusia paling jenius yang ada dimuka bumi saat ini dengan IQ mencapai antara 230 sampai 240 yang berada dibawah William James Sidis salah satu manusia paling jenius di dunia yang pernah ada. Terence Tao dilahirkan dengan nama lengkap Terence "Terry" Chi-Shen Tao pada tanggal 17 Juli 1975 di Adelaide, Australia. Ayah Tao lahir dan dibesarkan di Shanghai, dan ibu Tao berasal dari Kanton. Orang tuanya adalah imigran dari Hong Kong ke Australia. Ayahnya bernama Billy Tao adalah seorang dokter anak, dan ibunya, Grace Tao, adalah fisikawan dan matematikawan lulusan dari University of Hong Kong, mantan guru sekolah menengah matematika di Hong Kong. Terence Tao bisa dikatakan sebagai seorang anak ajaib seperti yang dikatakan oleh peneliti pendidikan Miraca Gross sewaktu meneliti tentang anak berbakat.
Ayah Terence Tao mengatakan kepada pers bahwa ketika Terence Tao berusia dua tahun disaat pertemuan keluarga, Tao berusaha untuk mengajarkan pelajaran aritmatika dan bahasa inggris kepada anak yang berusia lima tahun. Ayah Terence Tao mengatakan kepada pers bahwa ketika Terence Tao berusia dua tahun disaat pertemuan keluarga, Tao berusaha untuk mengajarkan pelajaran aritmatika dan bahasa inggris kepada anak yang berusia lima tahun. Menurut Smithsonian Magazine online, Tao dapat melakukan aritmatika dasar pada usia dua tahun. Ketika ditanya oleh ayahnya bagaimana ia tahu angka dan huruf, ia mengatakan ia belajar acara Sesame Street. Selain cerdas berbahasa Inggris, Tao juga pandai berbicara bahasa Kanton, tetapi tidak dapat menulis dalam bahasa Cina.Terence Tao memamerkan kemampuan matematikanya yang luar biasa dari usia dini, Dia belajar matematika tingkat universitas pada usia sembilan tahun. Dia adalah salah satu dari hanya dua anak (selain Lenhard Ng) dalam sejarah studi Johns Hopkins 'program Talenta luar biasa yang dapat mencapai skor 700 atau lebih besar pada bagian pelajaran matematika pada usia hanya 8 tahun (dia mencetak skor 760) . Pada tahun 1986, 1987, dan 1988, Tao adalah peserta termuda hingga saat ini dalam Olimpiade Matematika Internasional, dan pertama bersaing di usia sepuluh tahun, ia memenangkan medali perunggu, perak, dan medali emas. Dia tetap menjadi pemenang termuda dari masing-masing tiga medali yang diraihnya dalam sejarah olimpiade sains. Ia memenangkan medali emas olimpiade matematika ketika ia hampir berusia empat belas tahun. Pada usia 14, Tao menghadiri pertemuan Science Research Institute.
Ketika ia berusia 15 ia menerbitkan Paper Pertamanya. Ia menerima gelar sarjana dan gelar master pada usia 16 dari Flinders University. Pada tahun 1992 ia memenangkan beasiswa Fulbright untuk melakukan studi pascasarjana di Amerika Serikat. Dari tahun 1992 hingga 1996, Tao adalah seorang mahasiswa pascasarjana di Princeton University di bawah arahan Elias Stein, dan Tao menerima gelar Ph.D. pada usia 20 tahun. Ia mengajar di Universitas California, Los Angeles pada tahun 1996. Ketika ia berusia 24, ia dipromosikan menjadi profesor di UCLA dan tetap menjadi orang termuda yang pernah diangkat menjadi professor oleh institusi tersebut.
Tao telah memenangkan berbagai banyak penghargaan. Ia menerima Hadiah Salem tahun 2000, Memorial Prize BĂ´cher pada tahun 2002, dan Clay Research Award pada tahun 2003, atas kontribusi untuk analisis termasuk bekerja pada Kakeya conjecture dan peta gelombang. Pada tahun 2005, ia menerima American Society Mathematics Levi L. Conant Prize dengan Allen Knutson, dan pada tahun 2006 ia dianugerahi SASTRA Ramanujan Prize. Pada tahun 2004, Ben Green dan Tao merilis apa yang sekarang dikenal sebagai teorema Green-Tao.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar